Resume atau riwayat singkat yang berisi pengalaman dan ketwrampilan
yang dimiliki oleh seseorang yang melamar sebuah pekerjaan amatlah
menentukan bagi dipilih atau tidaknya si pelamar untuk masuk ke tahapan
selanjutnya dalam proses rekrutmen dan seleksi karyawan. Resume yang
dibuat dengan baik akan mempermudah pembacanya (baca: recruiter) dalam
mengevaluasi qualifikasi yang dimiliki oleh si pelamar.
Pentingnya membuat resume yang dirancang secara khusus (bukan menjiplak model resume orang lain) seringkali tidak disadari oleh si pelamar. Dalam banyak kasus masih sering dijumpai bahwa pelamar justru menggunakan format resume yang sudah baku dengan cara membeli formulir resume yang dijual di toko-toko buku atau pun mendownload formulir yang terdapat di websites. Memang hal ini tidaklah sepenuhnya salah, namun demikian si pelamar hendaklah mempertimbangkan apakah format tersebut sudah cocok dengan karakter dirinya. Apa yang terjadi jika ternyata format baku tersebut, setelah diisi oleh pelamar, ternyata justru banyak menyisakan ruang kosong alias tidak dapat diisi semuanya. Bukankah hal demikian justru dapat menyebabkan si pelamar tampak penuh dengan kekurangan di mata si pembaca resume tersebut. Selain itu resume menjadi tidak enak untuk dilihat. Pertanyaan yang patut diajukan kemudian adalah bagaimana membuat resume yang baik sehingga menarik bagi pembaca dan mampu memberikan gambaran tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh sang pelamar. Lalu apa sebenarnya perbedaan antara Resume dan Curricullum Vitae (CV)?
Resume vs Curriculum Vitae
Secara singkat dapat dikatakan bahwa resume adalah kumpulan atau daftar yang menyangkut riwayat pendidikan dan pekerjaan/karir seseorang dengan penekanan pada keahlian, ketrampilan dan pengalaman yang dimilikinya. Sedangkan Curriculum Vitae adalah kumpulan atau daftar yang berisi riwayat pendidikan, pekerjaan, penghargaan/prestasi/gelar yang pernah diperoleh seseorang dan faktor-faktor lain yang dianggap berguna oleh orang tersebut selama hidupnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada beberapa faktor sebagai berikut:
Meski keduanya memiliki perbedaan, namun dalam praktek seringkali perusahaan tidak dapat membedakan mana yang mereka butuhkan, apakah Resume atau CV. Oleh karena itu, pelamar haruslah jeli dalam melihat persoalan tersebut sebab bagaimanapun juga pada akhirnya pelamarlah yang harus menyesuaikan diri dengan perusahaan, bukan sebaliknya.
Manfaat
Dalam kompetisi memperebutkan pekerjaan ditengah-tengah situasi ekonomi yang tidak menggembirakan saat ini, di tambah lagi dengan banyaknya jumlah pencari kerja, tidak jarang para pengusaha (baca: orang yang mempekerjakan) harus meluangkan banyak waktu untuk menyeleksi para calon pekerja yang berkualitas. Mengingat bahwa satu jabatan yang lowong bisa dilamar oleh ratusan bahkan ribuan pelamar, maka pengusaha sangat mengandalkan resume pelamar untuk menyaring/menyeleksi mereka untuk dipanggil wawancara atau test dalam proses berikutnya. Dengan kondisi demikian maka pelamar yang tidak dapat membuat resume yang dapat menggambarkan kualitas dirinya dalam bentuk resume yang menarik, padat, dan lugas akan sangat kecil kemungkinannya untuk dipanggil. Alangkah sayangnya jika pelamar ternyata sangat menguasai bidang yang dilamarnya tetapi gagal hanya karena resume yang dibuatnya tidak berkenan di hati pengusaha/pembaca. Dengan membuat resume secara menarik, padat dan lugas si pelamar sebenarnya memperoleh manfaat yang sangat besar bagi dirinya karena ia telah mampu:
memberikan fakta-fakta tentang latarbelakang pelamar.
menunjukkan kualifikasi yang dimiliki sehingga layak untuk memangku jabatan yang dilamar
memperlihatkan tujuan karir yang diinginkannya
Beberapa Saran
Bagi Anda pencari kerja yang mungkin mengalami masalah dalam membuat resume, mungkin ada baiknya Anda mempertimbangkan beberapa saran berikut ini:
1) Isi dan Penampilan
Nama jabatan & Uraian Jabatan: Tulis nama jabatan Anda dan lengkapi dengan penjelasan tentang aktivitas-aktivitas harian Anda. Usahakan untuk menuliskan aktivitas-aktivitas yang dapat diukur. Ingat: Anda harus dapat memberitahu pembaca tentang apa persisnya pekerjaan yang telah Anda lakukan
Tanggal dan Tempat. Tulislah riwayat pendidikan dan pekerjaan Anda secara tepat. Misalnya: kapan Anda diterima bekerja dan kapan Anda keluar dari perusahaan X, kapan Anda menjabat sebagai …. atau kapan Anda pindah kerja dari kantor pusat ke kantor cabang. Ingat: Jangan membuat pembaca menebak-nebak kapan Anda bekerja dan untuk berapa lama.
Rinci. Jelaskan kata-kata atau istilah-istilah teknikal/khusus yang mungkin ada dalam resume Anda sedetil mungkin.
Proporsional. Tuliskan pekerjaan atau pendidikan sesuai dengan kepentingan si pembaca dan buatlah secara proporsional. Contoh: Jika Anda melamar sebagai Marketing Manager hendaklah Anda tidak menulis hanya satu paragraph mengenai pekerjaan Anda sebagai Sales Manager dan tiga paragraph lainnya tentang kegiatan Anda sebagai Trainer.
Relevansi. Tuliskan hanya hal-hal yang relevan dengan tuntutan pekerjaan yang Anda lamar. Contoh: Tidak perlu menuliskan pengalaman berorganisasi Anda selama kuliah meskipun Anda menjabat sebagai ketua Senat Mahasiswa selama beberapa periode, jika pekerjaan yang Anda lamar tidak berhubungan dengan kemampuan organisasi atau leadership.
Explicit. Jangan membuat resume yang membuat pembaca berimajinasi. Contoh: jangan berasumsi bahwa pembaca tahu bahwa Anda tamatan Unika Atma Jaya Jakarta, atau Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Jika Anda tidak menuliskan nama kota bisa jadi pembaca menganggap Anda tamatan dari kota lain.
Panjang. Pada umumnya resume hanya terdiri dari 2 (dua) halaman. Namun jika memang riwayat karir dan pendidikan yang Anda rasa sangat penting untuk ditampilkan menuntut Anda untuk memperpanjang, maka 3 (tiga) halaman resume masih dapat diterima.
Tanda baca, ejaan, dan tata bahasa. Tidaklah dibenarkan jika dalam resume terjadi kesalahan-kesalahan menyangkut tanda baca, ejaan maupun tata bahasa. Jika Anda menulis resume dalam bahasa Inggris, cobalah minta untuk direview oleh teman/kerabat yang menguasai bahasa tersebut, jika memang Anda belum yakin.
Mudah dibaca. Resume yang dibuat secara kacau balau menggambarkan pikiran yang tidak jernih dan ketidakmampuan penulis dalam menuangkan isi hatinya. Oleh karena itu sangat penting membuat resume yang mudah dibaca, tidak terpisah-pisah dan logis.
Penampilan. Pilihlah format terbaik yang dapat Anda tampilkan untuk membuat resume, termasuk disini adalah pemilihan jenis huruf, kertas yang digunakan serta paduan warna (jika menggunakan printer warna). Tampilan resume yang asal-asalan hanya akan berakhir di kotak sampah atau mesin penghancur kertas, meski pengirimnya mungkin memiliki kualifikasi yang sangat baik.
2) Menunjukkan Kualifikasi
Untuk lebih meyakinkan pembaca, Anda dapat memberikan penekanan pada beberapa aspek tertentu dari latar belakang Anda yang relevan dengan pekerjaan dalam rangka memberikan pemahaman kepada pengusaha tentang nilai-nilai potensial Anda yang akan berguna bagi si pengusaha atau perusahaannya. Adapun aspek-aspek yang dapat Anda tonjolkan adalah:
Penghargaan atau reward yang pernah diterima sesuai dengan jabatan yang dilamar. Contoh: jika Anda melamar sebagai IT Manager, pihak perusahaan (recruiter) tentu ingin tahu kemampuan Anda di bidang teknik dan bagaimana kemampuan tersebut dibandingkan dengan rekan-rekan yang lain. Jika Anda pernah menerima penghargaan di bidang tersebut, tuliskanlah. Dengan demikian perusahaan akan tahu dimana tingkatan kemampuan Anda.
Prestasi Akademik. Tuliskan gelar dan prestasi akademik yang Anda raih sertakan juga judul Tugas Akhir/Skripsi/Thesis/Disertasi.
Kemampuan Tambahan. Kemampuan tambahan dapat berupa kemampuan mengoperasikan program komputer atau pelatihan-pelatihan khusus yang pernah diikuti.
Keanggotaan dalam organisasi professional. Jika Anda terlibat dalam organisasi professional seperti Assiosiasi Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM), Ikatan Akuntan Indonesia (AAI), dll yang berguna bagi pembaca, jangan segan untuk menuliskannya.
Indikator Kesuksesan. Anda dapat menuliskan berbagai indikator kesuksesan yang pernah Anda peroleh, misalnya beasiswa karena kecerdasan Anda, dikirim training ke luar negeri karena keberhasilan Anda dalam perusahaan, keberhasilan Anda menekan biaya operasional di divisi Anda, dll.
Pengalaman yang berhubungan dengan pekerjaan. Tuliskan semua pengalaman yang pernah Anda alami sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang Anda lamar. Cth: jika pekerjaan yang Anda lamar menuntut Anda untuk sering melakukan traveling keluar negeri, pastikan pembaca tahu bahwa Anda mahir berbahasa Inggris.
3) Perhatian Khusus
Selain kedua faktor yang telah disebutkan diatas, dalam membuat resume pelamar perlu berhati-hati dalam mencantumkan atau menuliskan hal-hal sebagai berikut:
Riwayat Gaji (Gaji yang pernah diterima dan yang diharapkan). Dalam hal pencantuman jumlah gaji yang diterima dan yang diharapkan, pelamar harus sangat berhati-hati dalam memutuskan perlu tidaknya mencantumkan hal tersebut dalam resume. Untuk itu pelamar dituntut kejeliannya dalam melihat iklan lowongan kerja atau informasi tentang lowongan kerja tersebut. Pada lowongan kerja yang sudah mencantumkan dengan jelas berapa gaji yang akan diterima pertahun atau per bulan, sebaiknya pelamar tidak perlu membuat riwayat gaji dalam resume yang dibuatnya. Hal itu tentu saja akan sangat berbeda jika di dalam iklan memang mengharuskan pelamar untuk mencantumkan riwayat gaji dan besarnya gaji yang diharapkan.
Referensi. Dalam hal pencantuman nama orang yang akan dijadikan referensi, pelamar harus benar-benar yakin bahwa orang tersebut benar-benar mengetahui diri si pelamar dan memiliki pengaruh positif bagi perusahaan yang dilamar. Artinya pelamar tidak boleh asal menyebutkan nama orang sebagai referensi, misalnya: mantan boss/atasan atau dosen. Daripada memaksakan diri untuk menyebut nama-nama orang sebagai referensi, pelamar cukup menuliskan: “Referensi: akan diberikan jika diminta”.
Dokumen Pendukung. Meskipun tidak ada keharusan bagi pelamar untuk menyertakan dokumen atau bukti-bukti tentang hal-hal yang dituliskan dalam resume, seperti Ijazah, Transkrip Nilai, Sertifikat atau Penghargaan, dll, namun mengingat kondisi di Indonesia maka sebaiknya pelamar menyertakan dokumen pendukung tersebut dalam bentuk photocopy. Hal ini penting untuk meyakinkan pembaca bahwa Anda benar-benar menulis resume berdasarkan fakta yang ada. Namun satu hal yang harus diingat dengan baik adalah “jangan sampai dokumen pendukung tersebut menjadi terlalu banyak”. Untuk itu Anda harus menyeleksi/mensortir dokumen mana yang paling pantas dan relevan untuk dilampirkan. Contoh: Jika Anda pernah mengikuti kursus komputer beberapa kali, tidak perlu semua sertifikat dari setiap kursus tersebut Anda lampirkan, tetapi cukup salah satu yang paling tinggi tingkatannya.
Informasi Pribadi. Pelamar sebaiknya berhati-hati menuliskan hal-hal yang bersifat pribadi. Beberapa hal yang umumnya boleh dituliskan adalah status perkawinan, jumlah anak, kepemilikan kendaraan, kesediaan untuk di relokasi atau melakukan travelling ke luar kota / luar negeri. Di luar hal-hal tersebut pelamar harus benar-benar yakin bahwa informasi pribadi yang ditulisnya akan relevan dengan pekerjaan yang dilamar, jika tidak sebaiknya jangan menulis informasi pribadi tersebut.
Apapun pilihan karir Anda pastikan untuk membuat resume atau pun CV secara maksimal. Bila memang Anda merasa belum yakin dengan apa yang telah Anda buat selama ini, cobalah buat sekali lagi dan bila perlu minta orang lain untuk menilai Resume atau CV Anda tersebut. Selamat Mencoba, semoga Anda cepat memperoleh pekerjaan yang diinginkan.
(Dari omkicau.com)http://simomot.com/2013/08/15/membuat-resume/
Pentingnya membuat resume yang dirancang secara khusus (bukan menjiplak model resume orang lain) seringkali tidak disadari oleh si pelamar. Dalam banyak kasus masih sering dijumpai bahwa pelamar justru menggunakan format resume yang sudah baku dengan cara membeli formulir resume yang dijual di toko-toko buku atau pun mendownload formulir yang terdapat di websites. Memang hal ini tidaklah sepenuhnya salah, namun demikian si pelamar hendaklah mempertimbangkan apakah format tersebut sudah cocok dengan karakter dirinya. Apa yang terjadi jika ternyata format baku tersebut, setelah diisi oleh pelamar, ternyata justru banyak menyisakan ruang kosong alias tidak dapat diisi semuanya. Bukankah hal demikian justru dapat menyebabkan si pelamar tampak penuh dengan kekurangan di mata si pembaca resume tersebut. Selain itu resume menjadi tidak enak untuk dilihat. Pertanyaan yang patut diajukan kemudian adalah bagaimana membuat resume yang baik sehingga menarik bagi pembaca dan mampu memberikan gambaran tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh sang pelamar. Lalu apa sebenarnya perbedaan antara Resume dan Curricullum Vitae (CV)?
Resume vs Curriculum Vitae
Secara singkat dapat dikatakan bahwa resume adalah kumpulan atau daftar yang menyangkut riwayat pendidikan dan pekerjaan/karir seseorang dengan penekanan pada keahlian, ketrampilan dan pengalaman yang dimilikinya. Sedangkan Curriculum Vitae adalah kumpulan atau daftar yang berisi riwayat pendidikan, pekerjaan, penghargaan/prestasi/gelar yang pernah diperoleh seseorang dan faktor-faktor lain yang dianggap berguna oleh orang tersebut selama hidupnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada beberapa faktor sebagai berikut:
Meski keduanya memiliki perbedaan, namun dalam praktek seringkali perusahaan tidak dapat membedakan mana yang mereka butuhkan, apakah Resume atau CV. Oleh karena itu, pelamar haruslah jeli dalam melihat persoalan tersebut sebab bagaimanapun juga pada akhirnya pelamarlah yang harus menyesuaikan diri dengan perusahaan, bukan sebaliknya.
Manfaat
Dalam kompetisi memperebutkan pekerjaan ditengah-tengah situasi ekonomi yang tidak menggembirakan saat ini, di tambah lagi dengan banyaknya jumlah pencari kerja, tidak jarang para pengusaha (baca: orang yang mempekerjakan) harus meluangkan banyak waktu untuk menyeleksi para calon pekerja yang berkualitas. Mengingat bahwa satu jabatan yang lowong bisa dilamar oleh ratusan bahkan ribuan pelamar, maka pengusaha sangat mengandalkan resume pelamar untuk menyaring/menyeleksi mereka untuk dipanggil wawancara atau test dalam proses berikutnya. Dengan kondisi demikian maka pelamar yang tidak dapat membuat resume yang dapat menggambarkan kualitas dirinya dalam bentuk resume yang menarik, padat, dan lugas akan sangat kecil kemungkinannya untuk dipanggil. Alangkah sayangnya jika pelamar ternyata sangat menguasai bidang yang dilamarnya tetapi gagal hanya karena resume yang dibuatnya tidak berkenan di hati pengusaha/pembaca. Dengan membuat resume secara menarik, padat dan lugas si pelamar sebenarnya memperoleh manfaat yang sangat besar bagi dirinya karena ia telah mampu:
memberikan fakta-fakta tentang latarbelakang pelamar.
menunjukkan kualifikasi yang dimiliki sehingga layak untuk memangku jabatan yang dilamar
memperlihatkan tujuan karir yang diinginkannya
Beberapa Saran
Bagi Anda pencari kerja yang mungkin mengalami masalah dalam membuat resume, mungkin ada baiknya Anda mempertimbangkan beberapa saran berikut ini:
1) Isi dan Penampilan
Nama jabatan & Uraian Jabatan: Tulis nama jabatan Anda dan lengkapi dengan penjelasan tentang aktivitas-aktivitas harian Anda. Usahakan untuk menuliskan aktivitas-aktivitas yang dapat diukur. Ingat: Anda harus dapat memberitahu pembaca tentang apa persisnya pekerjaan yang telah Anda lakukan
Tanggal dan Tempat. Tulislah riwayat pendidikan dan pekerjaan Anda secara tepat. Misalnya: kapan Anda diterima bekerja dan kapan Anda keluar dari perusahaan X, kapan Anda menjabat sebagai …. atau kapan Anda pindah kerja dari kantor pusat ke kantor cabang. Ingat: Jangan membuat pembaca menebak-nebak kapan Anda bekerja dan untuk berapa lama.
Rinci. Jelaskan kata-kata atau istilah-istilah teknikal/khusus yang mungkin ada dalam resume Anda sedetil mungkin.
Proporsional. Tuliskan pekerjaan atau pendidikan sesuai dengan kepentingan si pembaca dan buatlah secara proporsional. Contoh: Jika Anda melamar sebagai Marketing Manager hendaklah Anda tidak menulis hanya satu paragraph mengenai pekerjaan Anda sebagai Sales Manager dan tiga paragraph lainnya tentang kegiatan Anda sebagai Trainer.
Relevansi. Tuliskan hanya hal-hal yang relevan dengan tuntutan pekerjaan yang Anda lamar. Contoh: Tidak perlu menuliskan pengalaman berorganisasi Anda selama kuliah meskipun Anda menjabat sebagai ketua Senat Mahasiswa selama beberapa periode, jika pekerjaan yang Anda lamar tidak berhubungan dengan kemampuan organisasi atau leadership.
Explicit. Jangan membuat resume yang membuat pembaca berimajinasi. Contoh: jangan berasumsi bahwa pembaca tahu bahwa Anda tamatan Unika Atma Jaya Jakarta, atau Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Jika Anda tidak menuliskan nama kota bisa jadi pembaca menganggap Anda tamatan dari kota lain.
Panjang. Pada umumnya resume hanya terdiri dari 2 (dua) halaman. Namun jika memang riwayat karir dan pendidikan yang Anda rasa sangat penting untuk ditampilkan menuntut Anda untuk memperpanjang, maka 3 (tiga) halaman resume masih dapat diterima.
Tanda baca, ejaan, dan tata bahasa. Tidaklah dibenarkan jika dalam resume terjadi kesalahan-kesalahan menyangkut tanda baca, ejaan maupun tata bahasa. Jika Anda menulis resume dalam bahasa Inggris, cobalah minta untuk direview oleh teman/kerabat yang menguasai bahasa tersebut, jika memang Anda belum yakin.
Mudah dibaca. Resume yang dibuat secara kacau balau menggambarkan pikiran yang tidak jernih dan ketidakmampuan penulis dalam menuangkan isi hatinya. Oleh karena itu sangat penting membuat resume yang mudah dibaca, tidak terpisah-pisah dan logis.
Penampilan. Pilihlah format terbaik yang dapat Anda tampilkan untuk membuat resume, termasuk disini adalah pemilihan jenis huruf, kertas yang digunakan serta paduan warna (jika menggunakan printer warna). Tampilan resume yang asal-asalan hanya akan berakhir di kotak sampah atau mesin penghancur kertas, meski pengirimnya mungkin memiliki kualifikasi yang sangat baik.
2) Menunjukkan Kualifikasi
Untuk lebih meyakinkan pembaca, Anda dapat memberikan penekanan pada beberapa aspek tertentu dari latar belakang Anda yang relevan dengan pekerjaan dalam rangka memberikan pemahaman kepada pengusaha tentang nilai-nilai potensial Anda yang akan berguna bagi si pengusaha atau perusahaannya. Adapun aspek-aspek yang dapat Anda tonjolkan adalah:
Penghargaan atau reward yang pernah diterima sesuai dengan jabatan yang dilamar. Contoh: jika Anda melamar sebagai IT Manager, pihak perusahaan (recruiter) tentu ingin tahu kemampuan Anda di bidang teknik dan bagaimana kemampuan tersebut dibandingkan dengan rekan-rekan yang lain. Jika Anda pernah menerima penghargaan di bidang tersebut, tuliskanlah. Dengan demikian perusahaan akan tahu dimana tingkatan kemampuan Anda.
Prestasi Akademik. Tuliskan gelar dan prestasi akademik yang Anda raih sertakan juga judul Tugas Akhir/Skripsi/Thesis/Disertasi.
Kemampuan Tambahan. Kemampuan tambahan dapat berupa kemampuan mengoperasikan program komputer atau pelatihan-pelatihan khusus yang pernah diikuti.
Keanggotaan dalam organisasi professional. Jika Anda terlibat dalam organisasi professional seperti Assiosiasi Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM), Ikatan Akuntan Indonesia (AAI), dll yang berguna bagi pembaca, jangan segan untuk menuliskannya.
Indikator Kesuksesan. Anda dapat menuliskan berbagai indikator kesuksesan yang pernah Anda peroleh, misalnya beasiswa karena kecerdasan Anda, dikirim training ke luar negeri karena keberhasilan Anda dalam perusahaan, keberhasilan Anda menekan biaya operasional di divisi Anda, dll.
Pengalaman yang berhubungan dengan pekerjaan. Tuliskan semua pengalaman yang pernah Anda alami sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang Anda lamar. Cth: jika pekerjaan yang Anda lamar menuntut Anda untuk sering melakukan traveling keluar negeri, pastikan pembaca tahu bahwa Anda mahir berbahasa Inggris.
3) Perhatian Khusus
Selain kedua faktor yang telah disebutkan diatas, dalam membuat resume pelamar perlu berhati-hati dalam mencantumkan atau menuliskan hal-hal sebagai berikut:
Riwayat Gaji (Gaji yang pernah diterima dan yang diharapkan). Dalam hal pencantuman jumlah gaji yang diterima dan yang diharapkan, pelamar harus sangat berhati-hati dalam memutuskan perlu tidaknya mencantumkan hal tersebut dalam resume. Untuk itu pelamar dituntut kejeliannya dalam melihat iklan lowongan kerja atau informasi tentang lowongan kerja tersebut. Pada lowongan kerja yang sudah mencantumkan dengan jelas berapa gaji yang akan diterima pertahun atau per bulan, sebaiknya pelamar tidak perlu membuat riwayat gaji dalam resume yang dibuatnya. Hal itu tentu saja akan sangat berbeda jika di dalam iklan memang mengharuskan pelamar untuk mencantumkan riwayat gaji dan besarnya gaji yang diharapkan.
Referensi. Dalam hal pencantuman nama orang yang akan dijadikan referensi, pelamar harus benar-benar yakin bahwa orang tersebut benar-benar mengetahui diri si pelamar dan memiliki pengaruh positif bagi perusahaan yang dilamar. Artinya pelamar tidak boleh asal menyebutkan nama orang sebagai referensi, misalnya: mantan boss/atasan atau dosen. Daripada memaksakan diri untuk menyebut nama-nama orang sebagai referensi, pelamar cukup menuliskan: “Referensi: akan diberikan jika diminta”.
Dokumen Pendukung. Meskipun tidak ada keharusan bagi pelamar untuk menyertakan dokumen atau bukti-bukti tentang hal-hal yang dituliskan dalam resume, seperti Ijazah, Transkrip Nilai, Sertifikat atau Penghargaan, dll, namun mengingat kondisi di Indonesia maka sebaiknya pelamar menyertakan dokumen pendukung tersebut dalam bentuk photocopy. Hal ini penting untuk meyakinkan pembaca bahwa Anda benar-benar menulis resume berdasarkan fakta yang ada. Namun satu hal yang harus diingat dengan baik adalah “jangan sampai dokumen pendukung tersebut menjadi terlalu banyak”. Untuk itu Anda harus menyeleksi/mensortir dokumen mana yang paling pantas dan relevan untuk dilampirkan. Contoh: Jika Anda pernah mengikuti kursus komputer beberapa kali, tidak perlu semua sertifikat dari setiap kursus tersebut Anda lampirkan, tetapi cukup salah satu yang paling tinggi tingkatannya.
Informasi Pribadi. Pelamar sebaiknya berhati-hati menuliskan hal-hal yang bersifat pribadi. Beberapa hal yang umumnya boleh dituliskan adalah status perkawinan, jumlah anak, kepemilikan kendaraan, kesediaan untuk di relokasi atau melakukan travelling ke luar kota / luar negeri. Di luar hal-hal tersebut pelamar harus benar-benar yakin bahwa informasi pribadi yang ditulisnya akan relevan dengan pekerjaan yang dilamar, jika tidak sebaiknya jangan menulis informasi pribadi tersebut.
Apapun pilihan karir Anda pastikan untuk membuat resume atau pun CV secara maksimal. Bila memang Anda merasa belum yakin dengan apa yang telah Anda buat selama ini, cobalah buat sekali lagi dan bila perlu minta orang lain untuk menilai Resume atau CV Anda tersebut. Selamat Mencoba, semoga Anda cepat memperoleh pekerjaan yang diinginkan.
(Dari omkicau.com)http://simomot.com/2013/08/15/membuat-resume/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berkomentarlah untuk membagi ilmumu